Aku berlayar di Laut Merah
Mengikuti bayangan Muhammad
Aku dayung jiwaku dengan syahadat
Menempuh pantai-Mu yang penuh rahmat
Aku tak peduli udara menyengat
Yang dikirim hamparan gurun pasir
Juga hujan tak pernah hadir
Tapi aku terus berlayar menyinggahi
Bermacam kedamaian bersama matahari
Dan rembulan
Air zamzam meluluhkan aku
Dalam tafakur panjang
Langit pun senantiasa terang
Burung-burung bertakbir
Beribu malaikat menembangkan sholawat
Ibrahim dan Ismail tersenyum di lantai surga
Dan aku Cuma bisa mengeja alif ba ta-Mu
Dari samar-samar hatiku.
Puisi Kasidah Haji di ambil dari Antologi "Menara 2" Cetakan Tahun 1997 Halaman 35.
Sekilas Biodata Penyair:
Jumari HS |
JUMARI HS : Tiada hari tanpa menulis puisi, itu motto hidupnya saat ini. Boleh jadi karena itulah, dibanding penyair lain seangkatannya di Kudus, nama Jumari HS relatif cepat melejit. Puisi-puisinya dimuat di Suara Karya, Aneka, Kartika, Suara Merdeka, Wawasan, Suara Pembaruan, Suara Muhammadiyah, Krida dan lain-lain. Puisinya juga masuk dalam antologi Forum Penyair Jawa Tengah (1993), Serayu (1995), Kicau Kepodang 3 (1995), Menara (1993), Angin Ladang (1996), Menara 2 (1997), Sajak Kudus (1997), Masih Ada Menara (2004) dan masih banyak lagi. Karyawan sebuah pabrik rokok yang lahir di Kudus, 24 November 1965 ini, sekarang tinggal bersama seorang isteri dan 3 orang anak di Loram Kulon RT 01 RW 01 No. 34 Kudus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar